BAHASA
INDONESIA 2
"KARANGAN ILMIAH"
Dina Amalia K
12213534
3EA21
UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN AJARAN
2015/2016
KARANGAN ILMIAH
1.
Karangan
Ilmiah
Karangan ilmiah
adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada
berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar
atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di
perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan
karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir).
Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan
cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih
merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan
terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan
yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa
sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Tujuan karya ilmiah,
antara lain:
a. Sebagai
wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk
tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
b. Menumbuhkan
etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu
pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya
tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
c. Karya
ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat
membacanya.
d. Membuktikan
potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan
memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
e. Melatih
keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat penyusunan
karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
a. Melatih
untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
b. Melatih
untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber
c. Mengenalkan
dengan kegiatan kepustakaan
d. Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis
e. Memperoleh
kepuasan intelektual
f. Memperluas
cakrawala ilmu pengetahuan
g. Sebagai
bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
2.
Skripsi,
Tesis, dan Disertasi
Skripsi merupakan
karya tulis ilmiah hasil penelitian dan/atau percobaan yang disusun oleh
mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing skripsi dan dipertanggung-jawabkan
dalam suatu Sidang Ujian Akhir Program untuk memenuhi persyaratan memperoleh
derajat kesarjanaan strata satu (S1). Skripsi sebagai salah satu syarat yang
harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi
menjadi salah satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma
(D3).
Tesis adalah
salah satu karya ilmiah tertulis yang disusun mahasiswa secara individual
berdasarkan hasil penelitian empiris untuk dijadikan bahan kajian akademis.
Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen-argumen untuk
dikemukakan, merupakan hasil dari studi yang sistematis atas masalah, tesis
mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan
kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Tesis adalah karya ilmiah yang
disyaratkan untuk lulus pendidikan jenjang S2.
Disertasi adalah
karya ilmiah mahasiswa untuk jenjang pendidikan S3 yang berupaya menciptakan
suatu teori baru dengan menguji hipotesis yang disusun berdasarkan teori yang
sudah ada. Disertasi berupa paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau
argumen.
Perbedaan Skripsi,
Tesis dan Disertasi
Secara umum, perbedaan antara skripsi, tesis, dan disertasi
dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek kuantitatif dan aspek kualitatif.
Dari aspek kuantitatif, secara literal dapat dikatakan bahwa disertasi lebih
berat bobot akademisnya daripada tesis dan tesis lebih berat bobot akademisnya
daripada skripsi. Ketentuan ini hanya dapat diberlakukan untuk jenis karya
ilmiah yang sama (sama-sama hasil penelitian kuantitatif atau sama-sama hasil
penelitian kualitatif; dan dalam bidang studi yang sama pula (misalnya
sama-sama tentang bahasa atau sama-sama tentang ekonomi). Artinya, disertasi
mencakup bahasan yang lebih luas daripada tesis, dan tesis mencakup bahasan
yang lebih luas atau lebih dalam daripada skripsi.
Namun ukuran kuantitas ini tidak dapat diberlakukan jika
skripsi, tesis, dan disertasi dibanding-bandingkan antarbidang studi atau
antarjenis penelitian. Oleh karena itu perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi
biasanya tidak hanya dilihat dari aspek kuantitatif, tetapi lebih banyak
dilihat dari aspek kualitatif. Pada
dasarnya, aspek-aspek kualitatif yang membedakan skripsi, tesis, dan disertasi
dapat dikemukakan secara konseptual, namun sulit untuk dikemukakan secara
operasional. Berikut dikemukakan aspek-aspek yang dapat membedakan skripsi,
tesis, dan disertasi, terutama yang merupakan hasil penelitian kuantitatif.
Perbedaan Umum antara
Skripsi, Tesis dan Disertasi
NO
|
ASPEK
|
SKRIPSI
|
TESIS
|
DISERTASI
|
1
|
Jenjang
|
S1
|
S2
|
S3 (tertinggi)
|
2
|
Permasalahan
|
Dapat
diangkat dari pengalaman empirik, tidak mendalam
|
Diangkat
dari pengalaman empirik, dan teoritik, bersifat mendalam
|
Diangkat
dari kajian teoritik yang didukung fakta empirik, bersifat sangat mendalam
|
3
|
Kemandirian
penulis
|
60%
peran penulis, 40% pembimbing
|
80%
peran penulis, 20% pembimbing
|
90%
peran penulis, 10% pembimbing
|
4
|
Bobot
Ilmiah
|
Rendah
– sedang
|
Sedang
– tinggi. Pendalaman / pengembangan terhadap teori dan penelitian yang
ada
|
Tinggi,
Tertinggi dibidang akademik. Diwajibkan mencari terobosan dan
teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
|
5
|
Pemaparan
|
Dominan
deskriptif
|
Deskriptif
dan Analitis
|
Dominan
analitis
|
6
|
Model
Analisis
|
Rendah
– sedang
|
Sedang
– tinggi
|
Tinggi
|
7
|
Jumlah
rumusan masalah
|
Sekitar
1-2
|
Minimal
3
|
Lebih
dari 3
|
8
|
Metode
/ Uji statistic
|
Biasanya
memakai uji Kualitatif / Uji deskriptif, Uji statistik parametrik (uji 1
pihak, 2 pihak), atau Statistik non parametrik (test binomial, Chi kuadrat,
run test), uji hipotesis komparatif, uji hipotesis asosiatif, Korelasi,
Regresi, Uji beda, Uji Chi Square, dll
|
Biasanya
memakai uji Kualitatif lanjut / regresi ganda, atau
korelasi ganda, mulitivariate, multivariate lanjutan (regresi dummy, data
panel, persamaan simultan, regresi logistic, Log linier analisis,
ekonometrika static & dinamik, time series ekonometrik) Path analysis,
SEM
|
Sama
dengan tesis dengan metode lebih kompleks, berbobot yang bertujuan mencari
terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
|
9
|
Jenjang
Pembimbing / Penguji
|
Minimal
Magister
|
Minimal
Doktor dan Magister yang berpengalaman
|
Minimal
Profesor dan Doktor yang berpengalaman
|
10
|
Orisinalitas
penelitian
|
Bisa
replika penelitian orang lain, tempat kasus berbeda
|
Mengutamakan
orisinalitas
|
Harus
orisinil
|
11
|
Penemuan
hal-hal yang baru
|
Tidak
harus
|
Diutamakan
|
Diharuskan
|
12
|
Publikasi
hasil penelitian
|
Kampus
Internal dan disarankan nasional
|
Minimal
Nasional
|
Nasional
dan Internasional
|
13
|
Jumlah
rujukan / daftar pustaka
|
Minimal
20
|
Minimal
40
|
Minimal
60
|
14
|
Metode
/ Program statistik yang biasa digunakan
|
Kualitatif
/ Manual, Excel, SPSS dll
|
Kualitatif
lanjut / SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll
|
Kualitatif
lanjut / SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll
|
3.
Karangan
Ilmiah Popular (Semi Ilmiah)
Karya
tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi
dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya
teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya
tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam
satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya
mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam
kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik,
anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Perbedaan Karya Ilmiah
dengan Semi ilmiah
“Kecermatan
dalam berbahasa mencerminkan ketelitian dalam berpikir” adalah slogan yang
harus dipahami dan diterapkan oleh seorang penulis. Melalui kecermatan bahasa
gagasan atau ide-ide kita akan tersampaikan. Oleh karena itu, penguasaan bahasa
amat diperlukan ketika Anda menulis. Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan
ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan
ejaan (EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat,
kesantunan paragraph, menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya,
aku, kami atau kita, memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular,
menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindarkan pemakaian unsur
bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah.
Terdapat tiga bagian dalam konvensi penulisan karangan ilmiah, yaitu bagian awal karangan (preliminaries), bagian isi (main body), dan bagian akhir karangan (reference matter).
Terdapat tiga bagian dalam konvensi penulisan karangan ilmiah, yaitu bagian awal karangan (preliminaries), bagian isi (main body), dan bagian akhir karangan (reference matter).
Berbeda
dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan semiilmiah/ilmiah popular dan
nonilmiah melonggarkan aturan, seperti menggunakan kata-kata yang bermakna
konotasi dan figurative, menggunakan istilah-istilah yang umum atau popular
yang dipahami oleh semua kalangan, dan menggunakan kalimat yang kurang efektif
seperti pada karya sastra.
4.
Laporan
Laporan ialah suatu
wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang
kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk
tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan.
Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil
penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis
karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah
yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk
disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan Laporan Ilmiah.
Diantaranya:
a.
Kegiatan
menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan
ilmiah.
b.
Laporan
ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci,
dan ringkas.
c.
Laporan
ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi
atau sesama ilmuwan.
d.
Laporan
ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah
secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta
implikasinya.
e.
Laporan
ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat
tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
Dari beberapa sumber yang ada, terdapat 3 jenis Laporan Ilmiah yaitu
sebagai berikut:
a.
Laporan
Lengkap (Monograf)
·
Menjelaskan
proses penelitian secara menyeluruh.
·
Teknik
penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu
yang bersangkutan.
·
Menjelaskan
hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
·
Menjelaskan
(juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
·
Organisasi
laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan
seterusnya,haruslah padat dan jelas).
b.
Artikel
Ilmiah
·
Artikel
ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
·
Isi artikel
ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
·
Artikel
ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam
laporan lengkap.
c.
Laporan
Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi
laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa
yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).
Fungsi Laporan Ilmiah, Laporan penelitian mengkomunikasikan kepada pembaca seperangkat data dan
ide spesifik. Ide spesifik, Spesifik tersebut disampaikan secara jelas dan
cukup rinci agar dapat dievaluasi. Laporan
Ilmiah harus dilihat sebagai sumbangan dalam khasanah ilmu pengetahuan. Laporan Ilmiah harus berfungsi sebagai
stimulator dan mengarahkan pada penelitian selanjutnya.
Macam-macam
laporan:
a. Laporan berbentuk formulir isian, laporan ini biasanya telah disiapkan blanko daftar
isian yang diserahkan pada tujuan yang akan dicapai.
b. Laporan berbentuk surat, laporan yang bentuk surat prinsipnya sama dengan
surat biasa perbedaannya terlatak pada isi dan panjang surat.
c. Laporan berbentuk memorandum, laporan berbentuk memo atau catatan pendek lebih
singkat dibanding surat.laporan ini sering digunakan dalam lingkungan
organisasi/lembaga/antara atasan dan bawahan dalam suatu hubungan kerja.
d. Laporan perkembangan dan keadaan, laporan perkembangan adalah laporan yang bertujuan
untuk menyampaikan perkembangan,perubahan yang sudah dicapai dalam usaha untuk
mencapai tujuan/sasaran yang telah ditentukan tujuannya untuk menyebarkan
kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat.
e. Laporan berkela, laporan berkela dibuat secara rutin (harian,mingguan,bulanan,tahunan)
misalnya laporan keuangan,produksi dan peningkatan prestasi.
f. Laporan laboratoris/hasil penelitian, laporan laboratoris tujuannya untuk menyampaikan
hasil dari percobaan/penelitian yang dilakukan dilaboratorium.
g. Laporan formal/semi formal, laporan formal ialah laporan yang memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu/sistematika baku sebuah laporan ilmiah.jika
tidak lengkap menjadi laporan semi formal.
Ciri -
Ciri Laporan yang baik:
a.
Penggunaan
bahasa yang ilmiah (baku).
b.
Dalam
penulisan laporan hanya menerima tulisan dengan jenis perintah bukan tanya.
c.
Laporan
disertakan dengan identifikasi masalah.
d.
Data yang
lengkap sebagai pendukung laporan.
e.
Adanya
kesimpulan dan saran.
f.
Laporan
dibuat menarik dan juga interaktif.
Syarat
Laporan Ilmiah:
a.
Penulisannya
berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
b.
Pembahasan
masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
c.
Tulisan harus
lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum
d.
Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah
(PUPI)
e.
Tulisan
disusun dengan metode tertentu
f.
Tulisan
disusun menurut sistem tertentu
g.
Bahasanya
harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak
terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.
5.
Jurnal Ilmiah
Jurnal merupakan suatu kutipan dari laporan di dalam jurnal
terdapat point-point penting dari laporan tersebut.
Terdapat berbagai jurnal ilmiah yang mencakup semua
bidang ilmu, juga ilmu
sosial dan humaniora. Penerbitan dalam bentuk artikel ilmiah biasanya lebih
penting untuk bidang ilmu pengetahuan alam
maupun kedokteran dibandingkan dengan bidang akademik lain.
Di bawah ini adalah contoh jurnal ilmiah: Bidang IPA:
Indonesia juga banyak memiliki jurnal ilmiah, di bidang
Kedokteran dan Kesehatan di antaranya : Medical Journal of Indonesia (MJI)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia (JIMKI) Majalah Kedokteran
Indonesia, Jurnal Kesehatan Andalas (JKA).
DAFTAR PUSTAKA
Agung
Wahyudi Biantoro, Metode Penelitian Ekonomi Islam, 2009.