JUDUL :
Struktur dan Kinerja Industri dalam era deregulasi dan globalisasi .
PENGARANG :
Mudrajad Kuncoro , Anggito Abimanyu .
JURNAL :
Kelola 1995 IV (10) .
TAHUN : 1995 .
JUDUL :
Kinerja Komoditas Elektronika Indonesia 1981 – 1995 :Pendekatan Keunggulan Komparatif
.
PENGARANG :
Ahmad Hamli , Ryan Rizaldi .
JURNAL :
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia 1998 , XIII (3)
TAHUN : 1998
JUDUL :
Analisis Kompensasi Finansial dan Karakteristik personal terhadap kinerja .
PENGARANG :
Yudha Rahina , Had Kusnanto , Sri Widiati .
JURNAL :
Majalah Ceril 2005 , (8) .
TAHUN :
2005 .
JUDUL :
Meningkatkan kinerja BUMN : Antisipasi terhadap kompetisi dan kebijakan
deregulasi .
PENGARANG :
Wahyudi Kumorotomo .
JURNAL : Jurnal Kebijakan dan Administrasi
Public , 1990 I (1) .
TAHUN :
1990 .
JUDUL : Analisis Faktor penentu Kineja
Ekspor Manufaktur .
PENGARANG :
Putu Mahardika A , Saputra .
JURNAL : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia 2006 , XXI (1) .
TAHUN : 2006 .
JUDUL :
Perubahan tingkat suhu bunga dan kinerja .
PENGARANG :
Wayali Nuka Lantana .
JURNAL : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia
2004 , XI (2) .
TAHUN :
2004 .
JUDUL :
Dampak krisis ekonomi terhadap kinerja sector .
PENGARANG : Y.
Sri Susilo , Budiono Sri Handoko .
JURNAL : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia 2002 , XVII (3) .
TAHUN :
2002 .
JUDUL :
Pengaruh struktur dan kultur organisasional terhadap keefektifan anggaran
partisipatif dalam peningkatan kinerja manejerial : studi empiris pada
perusahaan manufaktur Indonesia .
PENGARANG :
Bambang Supomo , Nur Indriantoro .
JURNAL : Kelola 1998 , VII (18) .
TAHUN :
1998 .
JUDUL :
Pengalaman organisasi evaluasi terhadap kinerja dan hasil karir pada kantor
akuntan public : pengujian pengaruh gender .
PENGARANG :
Yeni Kuntari , Indra Wijaya Kusuma .
JURNAL : Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia 2001 , XVI (1) .
TAHUN :
2001 .
JUDUL :
Evaluasi kinerja perusahaan perbankan sebelum dan sesudah menjadi perusahaan
public di bursa efek Jakarta (BEJ).
PENGARANG :
Payamta, Mas’ud Machfoedz .
JURNAL : Kelola 1999, VIII (20) .
TAHUN :
1999 .
SUMBER (I-Lib.ugm.ac.id)
20/10/2013 9:15
Bakrie & Brother’s
VISI & MISI
Vision
& Mission
Visi
Menjadi
Perusahaan Investasi terkemuka yang merepresentasikan perekonomian Indonesia.
Vision
To become
a leading Investment Company and a proxy of the Indonesian
economy.
Misi
Memaksimalkan nilai bagi pemegang saham melalui kegiatan
investasi yang menguntungkan dan peningkatan nilai portofolio inti.
Mission
To maximize shareholder value through profitable
investment activities and enhancement of the core portfolio value.
Action
PT. Bakrie
& Brothers Tbk (“BNBR” atau “Perseroan”) didirikan tahun 1942 oleh almarhum
Achmad Bakrie dengan kantor berkedudukan di Jakarta. Perseroan adalah salah satu
kelompok bisnis tertua dan paling berpengalaman di Indonesia dan merupakan
perusahaan investasi terkemuka di Indonesia. Perseroan mencatatkan diri di
Bursa Efek Jakarta (sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia) pada tahun 1989 dan pada
30 Desember 2009 memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp 8 triliun. Pendekatan
investasi Bakrie & Brothers berfokus pada penguasaan bisnis-bisnis yang
menarik dan menjalin kerja sama erat dengan manajemen dalam jangka panjang untuk
merancang dan mengimplementasikan strategi penciptaan nilai. Saat ini Perseroan
memiliki portofolio dalam bidang telekomunikasi, perkebunan, metal dan
infrastruktur,bisnis dan investasi strategis yang signifikan dalam bidang pertambangan
batu bara, minyak & gas hulu dan real estat. Semua perusahaan portofolio
saling berkaitan dengan kerangka ekonomi Indonesia, serta mengambil manfaat dari
dan memberikan sumbangsih bagi perkembangan ekonomi Indonesia.
Menjadi Perusahaan Investasi Terkemuka
Cetak biru
Perseroan menjabarkan jangka panjang Perseroan serta tahapan-tahapan yang akan
dilaluinya sebagai perusahaan investasi, dimana langkah awalnya telah dimulai
sejak tahun 2008. Perseroan akan memantapkan posisinya sebagai perusahaan
investasi melalui tahapan berikut:
·
Jangka pendek: Perseroan melakukan stabilisasi usaha
melalui pelaksanaan restrukturisasi hutang, peningkatan nilai melalui
rasionalisasi aset dan berkolaborasi dengan mitra strategis, serta peningkatan
kapabilitas dan kompetensi tim investasi Perseroan. Tahapan yang menjadi dasar
untuk melangkah kepada tahapan berikutnya telah berhasil dilaksanakan dengan
hasil yang memuaskan.
·
Jangka menengah:Perseroan menciptakan nilai melalui
optimalisasi portofolio yang dimilikinya dengan menyeimbangkan investasi pada portofolio
strategis, menerapkan strategi keuangan dengan menyetarakan kebutuhan dan
ketersediaan pendanaan dan meningkatkan likuiditas melalui strategi usahanya.
Perseroan telah memasuki tahapan ini dimana saat ini Perseroan sudah memperkuat
posisinya sebagai Perusahaan Investasi di Indonesia.
·
Jangka panjang: Tahapan ini merupakan tujuan akhir
Perseroan, dimana Perseroan menciptakan nilai secara berkelanjutan dengan
menerapkan model bisnis yang terdepan dan pelaksanaan kegiatan investasi
melalui kemampuan Perseroan menciptakan dan mendapatkan target investasi yang
memberikan nilai tertinggi bagi pemangku kepentingan. Proses transformasi yang
dijalankan Perseroan di atas merupakan langkah untuk merealisasi rencana jangka
panjangnya untuk mencapai visi menjadi perusahaan investasi terkemuka dan proxy
ekonomi Indonesia. Sejalan dengan hal ini, Perseroan mengembangkan suatu
model bisnis baru yang lebih mencerminkan dan sesuai dengan visi, misi serta
rencana jangka panjang Perseroan sebagai perusahaan investasi mengikuti best
industry practices.
Perseroan
dalam jangka panjang akan menerapkan secara penuh model bisnis di atas, dengan
sasaran utama untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham melalui aktivitas
investasi dan peningkatan nilai portofolio inti. Perseroan membagi bisnis yang
digelutinya ke dalam tiga kelompok besar, yaitu Portofolio Inti, Cash
Generating Investments, dan Investasi Terkelola.Sebelum transformasi
Perseroan menjadi perusahaan investasi, ruang lingkup bisnis Perseroan hanya
terbatas pada investasi langsung pada beberapa perusahaan public dan privat
yang menjadi portofolio inti. Melalui Portofolio Inti, Perseroan memperoleh
sumber penghasilan dari dividen dan hasil pengembalian investasi (investment
gain). Model bisnis yang baru pada dasarnya merupakan perluasan dari model
bisnis Portofolio Inti yang diperkuat dengan dukungan Cash Generating
Investments dan Investasi Terkelola. Model ini akan memungkinkan Perseroan
memperoleh tambahan sumber penghasilan selain dari dividen dan pengembalian investasi,
yaitu dari pendapatan melalui kegiatan investasi, marjin bunga, pendapatan
manajemen (management fee) dan pendapatan dari kinerja investasi (performance
fee).
Tuntutan untuk melakukan investasi dengan tujuan untuk meningkatkan
nilai secara substansial merupakan sesuatu yang penting. Kemampuan Perseroan
untuk membangun landasan investasi yang kuat dan menghasilkan tingkat
pengembalian yang menarik atas investasi akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan
untuk mengidentifikasi kualitas kesempatan investasi yang berpotensi untuk
meningkatkan nilai sertamenyelesaikan dan mengelola investasi pada harga yang
menarik. Pendekatan investasi Perseroan dipusatkan pada usaha untuk mencapai
tingkat pengembalian yang tinggi atas modal yang diinvestasikan dengan memilih
investasi berkualitas pada tingkat harga menarik, menerapkan standar uji tuntas
yang ketat pada saat membuat keputusan investasi, serta menerapkan perubahan
strategis dan operasional yang meningkatkan nilai investasi, dan membuat
keputusan dengan informasi yang mencukupi berkaitan dengan waktu dan cara untuk
menarik diri dari investasi tersebut.
Bakrie & Brothers memiliki jangkauan investasi yang luwes dan
berusaha untuk menciptakan pilihan-pilihan yang bernilai di masa mendatang.Perseroan
memitigasi risiko melaluiberbagai cara, termasuk dengan membawa mitra yang
memberikan nilai tambah atau dengan menyusun struktur.
Perlindungan
terhadap investasi. Kami tidak terlibat dalamkegiatan operasional sehari-hari
atau keputusan komersial dari perusahaan portofolio kami, tetapi sebagai
pemegang saham melibatkan mereka untuk meningkatkan tata kelola dan mendukung
budaya pencapaian yang tinggi dan integritas, maupun membangun keuntungan
kompetitif yang berkesinambungan, serta memaksimalkan pengembalian pemegang
saham dalam jangka panjang. Perseroan tetap membuka kemungkinan untuk
meningkatkan, mengurangi atau mempertahankan kepemilikannya, berdasarkan pada
uji nilai yang kami lakukan, kesempatan pasar yang tersedia, serta secara
berkala menelaah portofolio untuk menyeimbangkan kembali posisi
risiko-pengembalian kami.Pemilihan Investasi Bakrie & Brothers memiliki
akses yang tidak tertandingi atas berbagai kesempatan investasi yang dihasilkan
dari hubungan baik dan jaringan investor, bank investasi, bank komersial dan
lembaga penasihat lainnya. Perseroan kerap dihubungi oleh para individu di
dalam jaringan yang memberikan penawaranuntuk berpartisipasi dalam proses
lelang terbuka maupun terbatas. Jumlah proposal investasi yang diterima
Perseroan
dari mereka
sangat banyak, khususnya jika dibandingkan dengan jumlah investasi yang kami
lakukan. Bakrie &Brothers juga melaksanakan strategi yang dirancang untuk
menghasilkan arus transaksi secara internal berdasarkan referensi dari
perusahaan portofolio, pengetahuan investasi yang dimiliki para ahli investasi
dan reputasi sebagai perusahaan investasi terkemuka di Indonesia. Para ahli
investasi bekerja sama dengan bankir dan konsultan pada setiap industri khusus
untuk mengidentifikasi peluang investasi potensial. Mereka bertanggung jawab
untuk mempelajari dinamika industri untuk memahami evolusinya, mengkaji
berbagai peluang investasi untuk menentukan apakah ada diantaranya yang
memiliki potensi untuk menghasilkan pengembalian yang besar atas investasi,
serta mengembangkan jaringan industri, termasuk manajer perusahaan yang mungkin
kembali dalam transaksi pembelian saham pengendali dalam perusahaan (buyout).
Uji Tuntas
dan Keputusan Investasi
Pada saat
peluang investasi diidentifikasikan, tim ahli investasi yang bertanggung jawab
atas investasi memperkenalkan peluang kepada seluruh perusahaan dalam salah
satu rapatberkala (rapat kajian investasi mingguan). Rapat ini merupakan suatu
forum bagi tim-tim investasi untuk memperkuat keahlian bersama, dengan
pengalaman dan sumber daya dari seluruh ahli investasi dalam hubungannya dengan
proses pembuatankeputusan investasi. Jika suatu tim investasi menetapkan bahwa
sebuah proposal investasi layak dipertimbangkan, maka proposal diajukan kepada
komite investasi dan proses uji tuntas dimulai. Tujuan proses uji tuntas adalah
untuk mengidentifikasikan peluang investasi menarik berdasarkan fakta dan
situasi yang melingkupi suatu investasi dan mempersiapkan kerangka kerja yang
dapat dipergunakan sejak tanggal akuisisi untuk menuju pencapaian operasional
dan penciptaan nilai. Sewaktu menjalankan uji tuntas, tim investasi Bakrie
& Brothers mengevaluasi sejumlah aspek terkait bisnis, keuangan, pajak,
akuntansi, lingkungan dan hukum dalam rangka menetapkan untuk melanjutkaninvestasi
atau tidak. Komite investasi memonitor pelaksanaan uji tuntas untuk memastikan
bahwa standar-standar diterapkan secara konsisten pada seluruh investasi yang
dilakukan.Keluar dari Investasi Bakrie & Brothers memiliki keahlian yang
signifikan dalam mengelola investasi pada perusahaan-perusahaan portofolio yang
ada sekarang.Perseroan mengantisipasi untuk keluar dari suatu investasi melalui
penjualan investasi dalam penawaran umum, penawaran sekunder, rekapitalisasi,
dan penjualan kepada pembeli strategis. Pada waktu keluar,tujuannyaadalah
mengoptimalkan pengembalian untuk pemegang saham dan, dalam hal portofolio
perusahaan yang sahamnya diperdagangkan secara umum, meminimalkan
dampakpenarikan investasi ini terhadap harga saham perusahaan.
Bakrie &
Brothers dapat mengubah cara dan kerangka waktu dalam memutuskan untuk menarik
investasi setelah mempertimbangkan karakteristik unik dari investasi tertentu. Investasi
dengan Sponsor Lain Bakrie & Brothers umumnya memiliki preferensi untuk melakukan
investasi dimana ia dapat bergerak sebagai sponsor ekuitas satu-satunya. Namun
demikian, Perseroan menyadari bahwa dalam situasi tertentu perlu melakukan transaksi-transaksi
dimana disepakati untuk melakukannya dengan satu atau lebih sponsor secara
bersama atau gabungan sebagai sponsor ekuitas.Investasi seperti ini
telahmenjadi semakin lazim dilakukan dengan semakin besarnya jumlah modal yang dibutuhkan
untuk berhasil memperoleh peluang investasi. Ketika memutuskan untuk menstrukturkan
atau berpartisipasi ke dalam investasi seperti ini, Perseroan biasanya mempertimbangkan
aspek-aspek seperti: sejauh mana dapat mempertahankan peran aktif atau
memimpin, hubungan dengan sponsor lain serta kualitas dan kekuatan sponsor lain
tersebut, serta manfaat lain yang dapat diperoleh dari melakukan investasi
bersama dengan sponsor-sponsor lain. Pada waktu melakukan investasi-investasi
ini, Perseroan menerapkan standar seleksi investasi dan uji tuntas yang samadengan
yang diterapkan pada saat membentuk investasi non-kelompok, serta mengikuti
proses persetujuan komite investasi yang berlaku.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar